jenangan.desa.id - Dari dongengan para pini sepuh Desa Jenangan yang sudah lanjut usia maka bersama ini dapat kami sampaikan sebuah cerita asal usul Desa Jenangan. Seseorang yang pertama kali membuka daerah ini adalah KI PANJI NOLOKERSO bersama istrinya dan seorang anaknya pada tahun 1816 Masehi.
Konon mereka berasal dari Purwodadi daerah Jawa Tengah yang pada waktu itu masih wilayah Kesultanan Demak. Karena tidak setuju dengan kekuasaan Belanda di Nusantara dan di Jawa khususnya maka KI PANJI NOLOKERSO bersama dengan keempat saudaranya telah berniat untuk keluar dari keprajuritan Kesultanan Demak, yang akhirnya mereka lolos dan menuju ke daerah Madiun Jawa Timur. Sampai di Desa Bagi daerah Madiun terjadi lagi peperangan melawan Belanda sampai akhirnya mereka terdesak dan menuju ke Utara yang kemudian menetap di :
Gunungan Kecamatan Karangmojo Kabupaten Magetan
Krukungan Kecamatan Karangmojo Kabupaten Magetan
Kecamatan Karangmojo Kabupaten Magetan
KI PANJI NOLOKERSO akhirnya hidup bersama istrinya dan seorang anaknya yang bernama KIDIPONOLO. Setelah anaknya cukup dewasa kemudian dikawainkan dengan seorang putri anak keponakan KI PANJI NOLOKERSO. Perkawinan KIDIPONOLO dengan putri tersebut kemudian dianugerahi delapan orang anak yaitu :
Pada waktu KI NOLOKERSO membuka daerah ini/babat alas dibarengi dengan prihatin. Beliau kesukaannya hanya makan kaleman (ubi,tales,ketela,wilun) pala pendem tersebut dijadikan makanan semacam Jenang (bubur) dan karena kesenangannya tersebut oleh KI PANJI NOLOKERSO tempat yang berhasil dibabat tersebut dinamakan DESA JENANGAN. Kemudian anakanya yang bernama NYI BAWUK diberi tanah disebeah timur yang masih banyak pohon-pohon besar yang diantaranya adalah kayu Suren, maka olehnya tempat yang baru itu diberi nama Desa/Dusun Suren.